ulat bulu vs tomcat

Tulisan ini tidak sedang berkisah tentang pertandingan antara tomcat dan ulat bulu. karena aneh jika keduanya harus bertanding dalam satu arena tanpa alasan pertaruhan yang jelas. Tetapi tulisan ini mengajak kalian mengingat kembali tentang kejadian apa yang telah dan tengah terjadi di lingkungan kita pada beberapa tahun terakhir.


ULAT BULU FENOMENA 2011

Pada tahun 2011 beberapa kabupaten di Indonesia digegerkan oleh fenomena meledaknya populasi ulat bulu di sekitar rumah. Populasi ulat bulu meledak melebihi batas ambang normal. anehnya kejadian ini tidak hanya terjadi pada satu distik/kabupaten. Ulat bulu menyerang banyak wilayah mulai Probolinggo, Malang, Jombang, gianyar-Bali, hingga Jakarta. di probolinggo 9000 pohon mangga di lalap habis oleh spesies ulat bulu hingga gagal panen karena tidak sempat berbunga. baca artikel berikut


gambar oleh: nasional.vivanews.com

coba kalian pikirkan, bagaimana bisa populasi ulat bulu tersebut menumpuk dalam satu tahun terakhir (2011).
bagaimana konsep rantai makanan menjelaskan fenomena ini.
apakah iklim dan perilaku masyarakat (perburuan burung dan penggunaan pestisida) kita juga bisa dikategorikan sebagai pemicu fenomena ulat bulu ini. penting diketahui bahwa pada tahun 2009 kasus serupa pernah tejadi di Lamongan dan Bandung, walaupun tidak seheboh tahun 2011. Baca juga analisis Dr. Ir. Totok Himawan tentang pengaruh abu vulkanik gunung Bromo.

FENOMENA 2012: TOMCAT


Setelah kasus ulat bulu mereda, kini masyarakat diresahkan oleh keberadaan serangga Tomcat. serangga dengan genus Paederus ini memiliki toxin yang mampu membuat kulit melepuh dan mengeluarkan cairan bening (konon 10x bisa ular kobra). Tomcat biasa ditemukan di daerah persawahan karena sebenarnya serangga ini merupakan predator alami hama wereng.


gambar oleh: fadhlyashary.blogspot.com

Apa yang terbersit di pikiran kalian, mengapa Tomcat berpindah habitat?
sebenarnya pada tingkat trofik berapa Tomcat berada.
bagaimana hubungan rantai makanan dalam menjelaskan kasus Tomcat ini.
Jika memang benar Tomcat merupakan predator alami wereng, apakah tidak beresiko memusnahkan tomcat bagi petani kita.baca artikel berikut
baca juga artikel yang menyebutkan strategi mahasiswa UGM dalam menangani Tomcat.


1 komentar:

tambahan materi tentang tomcat:
http://chemistrahmah.com/virus-tomcat-kenali-cegah-dan-atasi-dengan-langkah-tepat.html